Kelinci Si Penakut
Senin, Desember 24, 2012
Suatu hari nampaklah sekelompok kelinci tengah berkumpul di
tepian sungai. Mereka berkeluh kesah meratapi nyali mereka yang kecil, mengeluh
kehidupan mereka yang selalu dibayangi marabahaya. Semakin dalam mereka
mengobrol, mereka pun semakin sedih dan ketakutan memikirkan nasib mereka
sendiri. Alangkah malangnya terlahir sebagai kelinci. Mau lebih kuat tidak
punya tenaga, ingin terbang tidak punya sayap. Setiap hari selalu ketakutan
karena terganggu oleh telinga panjang mereka yang tajam pendengarannya. Sehingga
matanya yang berwarna merahpun semakin merah saja. Mereka merasa hidup ini
tidak ada artinya. Daripada hidup menderita dan terus menerus dihantui
ketakutan mereka pun berpikir untuk mati saja.
Keputusan bunuh diri masal pun diambil. Mereka akan bersama –
sama bunuh diri dengan melompat dari tebing tinggi yang curam. Namun ketika
mereka melewati pinggir sungai, terlihat ada katak yang terkejut melihat
kelinci yang berjumlah banyak. Katak ketakutan melihat pemandangan itu. Katak
pun melarikan diri dengan melompat ke dalam sungai.
Kelinci sering sekali melihat katak melompat ke dalam air dan
mereka tidak mempedulikannya. Tapi pemandangan yang baru dilihatnya sungguh
lain. Diantara sejumlah kelinci itu ada seekor kelinci yang sadar. Akhirnya
kelinci itu menghimbau rekan kelinci lainnya untuk menghentikan tindakan mereka
untuk bunuh diri. Karena mereka bukan satu – satunya jenis mahluk yang
bernyali kecil. Masih ada katak yang nyalinya jauh lebih kecil dibanding
mereka. Hal ini terbukti dengan larinya katak begitu melihat gerombolan
kelinci.
Mendengar perkataan kelinci itu, rekan kelinci lain akhirnya
terbuka pikirannya. Tiba – tiba seolah tumbuh tunas keberanian di hati mereka.
Dengan riang gembira mereka pun saling membesarkan diri satu sama lain.
Kelompok kelinci itu pun kembali pulang dan melupakan niat untuk bunuh
diri.
Saat keberuntungan tidak memihak kepada kita, janganlah kita suka meratapi nasib yang dirundung malang seakan kita mahluk paling menderita di bumi ini. Lihatlah sekeliling kita,. Masih banyak yang nasibnya kurang beruntung dibanding kita. Jika mereka hidup dalam kekuatan dan mampu menjalani semua itu dengan tegar dan tetap berjuang, lalu kenapa kita tidak. Apapun keadaan hidup kita hari ini, jalani dengan optimis dan aktif. Nasib tidak akan berubah tanpa manusia itu sendiri yang merubahnya. Karena sesungguhnya sukses adalah hak semua orang yang mau berjuang dengan sungguh – sungguh.
Referensi : www.ceritadanwarta.com